Sunday, February 7, 2016

Sejarah gigikucing kecemplung di Clubbers

Posted by Gigikucing at 3:13 PM
Kisah ini bermula saat muker periode 30 tepatnya Januari 2013. Sungguh tak pernah disangka-sangka. Aku yang asalnya dari divisi media, sudah jadi wakadiv saat itu sangat memimpikan "suatu saat aku pasti jadi kadiv!"
Di media tentunya. Maka aku menjadi kaka PAS galur murni yang mana divisinya tak pernah pindah pindah.. ternyata takdir berkata lain. Saat muker itu aku didatangi sang sekbid mentoring club langsung "kirain mau ngelamar..ckck" ternyata benar adanya melamar aku untuk menjadi sang kadiv "club bocah kreatif". Saat itu aku tak dapat membendung air mata, satu puncak kesedihan berlarut-larut karena saat itu aku belum pernah sekalipun ada di club bocah kreatif. Terlebih lagi aku harus meninggalkan sahabat-sahabatku kala itu di divisi media.. hiks 😢

Sountrack lagu sherina "lihat lebih dekat" pergiilah sedih pergilaah gundah jauhkan akuu dari segala prasangka~

Oke baiklah aku coba menjadi seorang bocah kreatif, walau sebelumnya pernah ikutan mentoring club di pencil dan bipp.. iya dua semester sebelumnya aku mentoring di dua club tersebut.. jadi sudah kebayang bagaimana jika.. saat aku telah ditempatkan pada divisi club bocah kreatif itu aku bagaikan burung yang dilepaskan dari sangkar, pergi mau kemana tak tau arah jalan pulang.. intinya ga ada arahan apa-apa selain aku jadi kadiv club udah itu udah silakan eksplore kekreatifanmu disana. Dengan anggota-anggota baru semua dan waaaw gini yah rasanya jadi kadiv, harus bisa! Harus bisa jadi kadiv yang baik. Jadilah buku panduan "be a good kadiv" karya ka devi semester 48 adalah buku pedomanku (astagfirullah bukan quran gitu yah?). Aku mencoba semua tips yang ada pada buku itu. Dengan segala keterbatasan yang ada. Betapa tidak? Ketika itu yang jadi anggota club ini ada ka iya 57, ka opi 57, ka ninis 58, ka nina 58, ka sessar 58, dan ka robi 58.. kenal semuany? Tentu tidaak laah,. Ahaha.. bener2 harus adaptasi dengan mereka, merangkul mereka yg baru dinyatakan sah saat muker dan harus aku dorong agar mereka semua aktif. Lalu hasilnya?

Ka iya aku percayakan untuk menjadi bendum club bocah kreatif, karena sebelumnya memang jadi sekertaris, kayaknya tau betul gimana trek record keuangan, dan lumayan rapih. Ka ninis jadi sekertaris club, belajar banyak dari ka iya, ka opi jadi kadept sebagai pelaksana kegiatan mentoring, yang lainnya jadi anggota biasa. Dan ternyata apadaya tanganku ada dua jarinya lima lima.. bukan tangan gurita yang bisa merangkul semua anggota staff.. ka robi sempat ketemu tapi hanya beberapa kali ikutan mentoring.. ternyata ka robi jago pastry. Ka nina hanya sekali ikut menyukseskan acara pembukaan dan sekali mentoring selanjutnya entah kemana krna memang kuliahnya jauh d uin. Ka sessar, ini lumayan aktif tapi lebih aktif di tmpat kuliahnya sampe didatengin langsung ke kosannya tapi akhirnya lepas juga. Yang bertahan selama mentoring dan istiqomah tinggalah kami berempat.. hingganya ka ninis lah yang aku kader untuk jadi kadiv selanjutnya.. karena trnyata ka iya dan ka opi merupakan semesternya yg terakhir di smt 58 ini.. hiks..
Laluu apakah isi dari mentoring mingguan di club bocah kreatif?

Isinyaa yaa tentang segala kerajinan tangan, tapi ga semua kerajinan tangan. Ada inovasi baru saat itu, kreasi kreatif melalui makanan buat agar-agar kacang ijo (failed karena belum pernah bikin sebelumnya..hiks) dan donat hias (kalo yg ini berhasil.. horraaay). Selebihnya adalah mentoring yg berkaitan tentang hand and craft. Ketika itu untuk pertama kalinya club bocah kreatif punya lemari kaca, untuk memajang semua hasil karyanya, sampe sekarang masih ada kan yah lemari kaca itu, namun isinya penuuh saking penuhnya dengan karya-karya jadi pusing liatnya. Setidaknya lemarinya masih utuh sampe saat ini. Saat itu selain jadi kadiv saya masih istiqomah mentoring di teka. Bertapa hecticnya ketika perpindahan dari mentoring teka ke club. Seketika harus meninggalkan adik-adik teka dan menyiapkan alat dan bahan untuk mentoring club bocah kreatif.. dan akhirnya mentoring selalu berjalan di paving block, biasanya sih deketan sama club asterik, yang kala itu diketuai oleh kak tezay. Jadii karena tetangga dekat inilah yang selalu setia menemani. Kala kami bertemu dan berpapasan maka ka tejay selalu memanggilku "hai bocah!" Maka aku akan menjawab "hai kreatif!".. begitupun sebaliknya. Kami berdua punya kesamaan, samasama belum pernah ada di club sebelumnya dan akhirnya ada di club juga.

Puncak berjayanya di club adalah setelah menjadi kadiv club bocah kreatif kemudian berganti ketum, akupun, dengan penuh pertimbangan dan kebijakan baru diangkat jadi kadiv club. Sebelumnya tak ada kadiv club, adanya sekbid club yang membawahi ketua divisi club. Periode sebelumnya ada kadiv dan wakadiv club juga, namun bergantinya kepengurusan kadiv club berganti dibawahi pengutam langsung yaitu sekbid club. Lalu bergantinya kepengurusan dengan berbagai pertimbangan maka kadiv club muncul lagi, dengan terpilihnya aku sebagai kadiv club dan kak deni 57 sebagai wakadiv club. Saat itu aku yang baru satu semester mengalami pahit manisnya di satu club yang baru betapa kagetnya karena saat itu harus memimpin lima club dibawahnya, yaitu club bipp, bocah kreatif, pd, asterik. Asalnya ada club pencil tapi vakum dulu krna blm ada penerus selanjutnya. Oke bagaimana aku menghadapi ini? Kalau bukan adanya sahabatku, kala itu mungkin aku berhenti di tengah jalan. Ka deni memang partner kece ku sejak masih duduk di kelas 1 sma. Oke skip. Karena ada tugas ke luar kota, bukan bukan kota bahkan pulau nan jauh di mato (pulau komodo) bertepatan saat raker, dua minggu sebelum pembukaan hingga satu minggu setelah pembukaan. Aku terpilih dan harus pergi meninggalkan mereka itu rasanyaa~ hiks. Itulah awal bad record ku sebagai kadiv club. Kemudian beberapa mentoring aku seringnya pergi karena ada acara keluarga. Padahal dulu ketika ada acara keluarga aku sering meninggalkan acara keluarga dan lebih mementingkan PAS diatas segalanya. Itulah bad record ku yang kedua saat jadi kadiv club. Hingga akhirnya aku tersadar betapa buruknya aku ketika menjadi kadiv club. Walaupun saat itu terciptalah satu jargon "Clubbers?? Together Cool..janga. sombong!" Makin kompak karena adanya kaos clubbers dan pin clubbers sebagai oleholeh mentoring camping clubbers. Hingga akhirnya pada semester kedua ka deni lah yang mengkudeta diriku hiks. Aku yg jadi wakadiv dan ka deni naik jadi kadiv. But its not a problems.  Selama kepemimpinannya aku lebih termenej, karena pada dasarnya aku memang org yg teknis, dan ka deni konseptor.. maka kami saling melengkapi.. eaaa.. banyak terobosan baru saat kepemimpinannya yaitu dengan adanya club baru, club multimedia dan club pencil kembali jaya. Itupun akulah yang digerakan olehnya untuk mengajukan proposal adanya club baru kepada lembaga tinggi saat itu.. awalnya ada satu club lagi yang diajukan yaitu club futsal, tapi ga di acc. Yg di acc hanya dua club itu.. daan jadilah club beranak sampe 7 club masa itu..

0 comments:

Post a Comment

 

Coretan Gigi Kucing Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea