Sampai Kapan?

“Kak, mau sampai kapan di PAS?” tanya seorang kakak padaku.

“He? Kok nanya gitu?” jawabku sambil mendelik.

“Iya ingin tahu aja, ka adel mau sampai kapan di PAS?”

“Hemm sampai kapan yah? Ah entahlah sampai kapan. Mungkin sampai-
aku nikah.. Haha”

Tiba-tiba teringat percakapan itu dengan seorang kakak. Tentunya kakak PAS juga. Nyatanya satu semester kedepan iyanya aku harus beristirahat dirumah rupanya. Maunya sih alumni aja sekalian tapi belum sampai hati untuk meng-Alumni-Kan diri. Tak tega rasanya meninggalkan kesayangan-kesayanganku. Akupun belum meninggalkan sesuatu karya berarti untuk mereka kesayanganku. Da akumah apa atuh? Namanya aja dikenal “Bocah”.

Namun ada banyak hal yang membuat ku harus istirahat sementara. Bahkan aku benar-benar tidak akan kesana lagi sampai batas waktu satu semester ini.. jago deh yang bisa bikin aku dateng ke Salman. Haha. Tapi inilah aku yang keras kepalanya (yelah ada tulang tengkoraknya..haha). Terakhir aku ke Salman adalah untuk touring Ketupat bareng kakak-kakak PAS jua. Dan mungkin itu pelepas hati yang terakhir kalinya. Walaupun tidak selamanya.

Karena aku sendiri yang telah berjanji, untuk aktif kembali disana. Semoga iya setelah satu semester berlalu aku bisa benar-benar kembali kesana dan diterima.. bukanlah diasingkan. Aku sadar iya akulah yang mengasingkan diri sendiri.

Satu tahun kedepan, aku mengajar anak-anak TK, mungkin itu sebagai pengobat hati ku. Walaupun tidak mentoring di PAS, namun aku bisa bersenang-senang bersama keduabelas muridku disini. Iya disini. Maka sabtu-minggu ku yang libur akan kugunakan sebagai jam kerjaku di rumah saja. Tentu karena senin-jumat berlibur di TK. Bermain bersama duabelas anak-anak yang memiliki beragam karakter.

Mungkin itu salahsatu alasan aku istirahat dari PAS. Masih ada salah dua, salah tiga, bahkan empat. Karena tidak semua alasan tidak perlu kusebutkan rasanya. Cukup satu, ini saja. Agar semua orang tahu. Agar tak ada lagi yang bertanya “Kak Adel Kenapa Cuti?”