Kemana perginya wahai sepi, kini semakin jelas terasa mengasingkan
diri dari sana jikalau belum tiba waktunya. Sabtu mingguku yang biasa aku habiskan
disana, kini jelas terasa tiada. Senang-senangku hanya senin-jumat saja disekolah
bersama keduabelas muridku. Sepi kini tiada teman dekat apalagi sahabat. Hanya tinggal
sesalku yang memutuskan untuk
tidak kesana lagi.
Jika kembali kesana mengingatkanku akan kenangan bersama sahabat
kecilku lagi. Bahkan perasaan gila yang sejatinya tidak kuumbar. Lebih baik menjauh
dari sana. Kini tinggalah sepi kurasa.
Hilanglah wahai sepi. Kau disini tak sendirian! Senin sampai
jumat mu tak jua sepi berkwan. Ada mereka, guru-guru TK, daycare, dan staff
Tata Usaha yang setia menemanimu. Merekalah sahabat terbaikmu sekarang. Walaupun
tetap ku tak pernah bisa lupakan sahabat dan kesayanganku disana. Ya disana,
tempat yang terlampau penuh dengan kejutan, ratusan bahkan ribuan kenangan yang
tak terlupakan.
Hilanglah wahai sepi. Kau disini tak sendirian! Ada Allah
yang Maha dekat. Bahkan lebih dekat dari urat lehermu. Maka hilanglah sepi.
Ingatlah semua itu kau lakukan semata-mata unruk mengharap ridho-Nya
semata. Cukuplah Allah yang mengisi rongga di dada mu itu. Karena kamu tak sendirian!
Ada Allah yang Maha dekat. Jika kau percaya.
0 comments:
Post a Comment