Sahabat Se-Surga (Part 1)

Sejak SD aku punya temen deket, kemana-mana suka bareng, duduk sebangku kadang berangkat sekolah juga bareng walau harus jalan kaki, sampe foto studio segala. Tapii.. setelah lulus SD kedekatan itu berakhir juga.

Alih-alih ke SMP pun sama aku punya temen deket dari kelas 8, iya kami deket waktu sekelas aja udah itu naik ke kelas 9 punya temen deket baru lagi bertiga sampe punya buku curhatan buat bertiga, gara-gara buku itu kami saling tau karakter masing-masing bahkan kami sampe saling tau sama-sama suka ke satu orang yang sama (orgnya skrg udh nikah dan bukan sama kami bertiga ckck tragis). Setelah lulus SMP kami lost kontak dan buku diari kami entah ada dimanaa hiks.

Waktu SMK di kelas 1 aku ga tau siapa temen deket aku di kelas akhirnya nyari di luar kelas, hingga dapet dua orang yang dengan mereka sama-sama satu ekskul hingga barengan terus pulang sekolah suka bareng naik kotrima. hingga kelas 3 kami mulai sedikit menjauh karna adanya praktek kerja lapangan dan memang berjauhan tempat pkl nya. di kelas 3 aku punya temen deket udah kaya keluarga lengkap aja mulai dari incu sampe janggawareng, sampe liburan bareng ke kebon binatang. kami baru bisa kumpul lagi saat ada nikahan diantara kami.

Lalu saat kuliah pun aku punya temen deket, awalnya aku cuek lalu entah gimana ceritanya kami bisa barengan, pulang kuliah suka bareng-bareng. Sampe akhirnya kami harus berpisah pun karena beda jurusan dan aku harus kuliah malem sedangkan dia kuliah siang. Walaupun demikian kami bertemu lagi barengan lagi karena satu dosen pembimbing. Hingga wisuda pun setelahnya kami masih barengan sampe akhirnya pekerjaan jauh yang memisahkan kami. Aku masih di bandung sedang dia di luar kota.

Selain di kuliah aku pun mencari organisasi asik yang semoga bisa menemukan sahabat juga disana. Ketemulah dengan yang satu angkatan juga. Bersahabatlah kami hingganya saat bertemu guratan senyum saling bertemu diantara kami.

Dari situ aku bertanya-tanya adakah mereka semua ini benar sahabatku? Atau sekedar teman dekat musiman saja? Setelah saling berpisah kemudian benar-benar lost dengan mereka. Tanya-tanyaku aku sendiri yang bisa menjawabnya. Selama ini aku kemana? Adakah rasa peduli dalam diri kepada mereka? Adakah usaha dalam diri untuk menghubungi mereka duluan? Walaupun terpisah jarak kan teknologi makin canggih. Bisa kirim whatsapp, bisa video call, bisa nyamperin ke rumahnya langsung kan?

Iya aku ga pernah sampe sebegitunya lagi sekarang. Karna jarak dan ego diri lah yang sejatinya memisahkanku dengan mereka. Adakah mereka sahabat se-surga? Yang seperti apa sih dalam bayanganku sahabat se surga itu? Sahabat yang bukan sekedar teman dekat, yang walaupun hanya bertemu seminggu sekali namun jarak, karakter yang saling berbeda tetap bisa menyatukan hati. Saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran hingganya bisa bersama-sama meniti jalan yang mendaki lagi sukar bersama-sama agar bisa menuju ridho dan rahmat-Nya di surga-Nya kelak.