Saturday, March 29, 2014

Salsa

Posted by Gigikucing at 7:20 AM
Pipinya berwarna merah kala aku memanggil namanya. Gembil ditambah lesung pipit di kedua belah pipinya. Matanya hitam bagaikan biji buah lengkeng. Poninyaselalu keluar dibalik kerudung putihnya. Bocah berusia tiga tahun itu sangat menggemaskan. Siapapun akan terpesona melihat tingkahnya. Jenaka. Dialah Salsa. Setiah hari ahad aku bertemu dengannya disini,
Taman Ganesha.

Kala bertemu dengannya, ia langsung memanggil namaku. Suaranya yang cempreng membuatku langsung tahu kalau yang memanggil itu Salsa. Ada beribu Tanya Salsa kala bertemu denganku. Bagaikan ribuan peluru yang melesat mengenaiku seketika.

“Kak Dimaaas…!” panggil Salsa, kala bertemu denganku.
Kedua tangannya terangkat siap siaga untuk segera memeluk tubuhku. Sejurus kemudian tangan kiriku gesit menghalau kedua tangannya, sedangkan tangan kananku mengambil tangan kanan Salsa dan meletakannya ke kening Salsa untuk sun tangan.

“Salsa, Assalamu’alaikum,” Sapaku. Wajah salsa yang cerah seketika tampak murung, mulutnya mungilnya cemberut.

“Lho, kok salamnya kak Dimas tidak dijawab?” tanyaku lagi.

“Wa’alaikumsalam,” jawab Salsa sambil nyebgir-nyengir, gigi kelincinya terlihat lucu.

“Kak Dimas, kan Salsa kangen sama kak Dimas,” celoteh Salsa.

“Iya, sama Kak Dimas juga kangen sama Salsa,” jawabku.

 “Kalau gitu boleh yah Salsa peluk kak Dimas,” celoteh Salsa lagi sambil memegang kedua tanganku, kepalanya menengadah kearahku.

Aku duduk berlutut sehingga sejajar dengan wajah Salsa.

“Salsa, Salsa tidak boleh memeluk kak Dimas, karena kakak laki-laki sedangkan Salsa perempuan,” jelasku. Kemudian Salsa mengerutkan keningnya. Ia nampak seperti sedang berpikir keras mencerna penjelasanku.

“Tapi kan Salsa kangen Kak Dimas. Salsa boleh peluk mamah dan papah Salsa. Kok peluk kak Dimas gak boleh?” Keluh Salsa.

“Karena mereka keluarga Salsa, sedangkan Kak Dimas bukan,” jelasku sambil tersenyum simpul. Salsa pun mengajakku berlari mengitari Taman Ganesha, aku mengejarnya dari belakang.
Saat aku berlari mengejar Salsa, tak ada yang aku perhatikan selain Salsa. Mataku hanya tertuju pada bocah berusia tiga tahun itu. Salsa.


Ia terus berlari, sesekali menoleh kearahku memastikan bahwa aku masih mengejarnya. Lama sekali Salsa menatapku, tanpa ia sadari telah menginjak semak-semak berduri. Rok yang Salsa kenakan tersangkut di semak-semak itu seketika salsa terjatuh. 

0 comments:

Post a Comment

 

Coretan Gigi Kucing Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea