Monday, October 7, 2013

Tentang Mimpi-mimpi Aku

Posted by Gigikucing at 2:34 PM
Setiap manusia di dunia ini pasti memiliki mimpi. Sekecil apapun mimpi itu, sekeping apapun mimpi itu tetaplah mimpi. Mimpi selamanya akan jadi mimpi jika tidak pernah terwujud. Maka dari itu aku ingin mewujudkan mimpi-mimpi aku.

Waktu terus berjalan. Sidetik-demi-detik bergulir tiada henti. Teriring bumi yang tanpa lelah mengitari sang raja siang. Terus berjalan, jalanku masih panjang untuk
menggapai mimpi-mimpi-aku. Sejak kecil aku punya mimpi, namun selalu mimpi itu berubah-ubah.

Seiring umurku yang terus berubah. Saat itu umurku masih genap empat tahun. Mimpi aku adalah menjadi seorang dokter. Entahlah siapa yang mendoktrinku sehingga aku ingin menjadi dokter. Beranjak usiaku saat duduk di bangku kelas empat SD aku punya mimpi lain.

Saat itu aku baru punya kesenangan baru dalam menggambar. Awalnya aku hanya meniru, dan ternyata gambar tiruanku itu mirip dengan gambar aslinya. Masih ingat gambar pertamaku adalah gambar Pikachu. Kamu tahu Pikachu? Tokoh kartun di film anime Pokemon. Selain itu mamaku rajin menjahit baju. Jadi mimpiku saat itu adalah menjadi seorang desainer. Mendesain baju, kemudian mama akan menjahitkan baju sesuai dengan gambar desain yang aku buat.

Beranjak lagi ke masa-masa putih-biru. Saat itu aku duduk di kelas dua SMP. Pelajaran yang paling aku suka adalah seni rupa. Betapa tidak? Aku senang menggambar dan saat itu mimpiku berubah lagi. Seni Rupa aku belajar menggambar prespektif. Senang sekali karena gambarku selalu menjadi gambar terbaik di kelasku. Oleh karena itu mimpiku saat itu juga berubah menjadi seorang arsitek.

Bahkan setelah lulus SMP aku ingin melanjutkan ke SMK kejuruan jurusan Seni Rupa, namun orang tua tidak mendukung. Sehingga pada akhirnya aku terjerumus di SMK Kejuruan Kimia. Berubahlah mimpi aku lagi. Gara-gara Kimia, mimpi aku berubah lagi menjadi seorang analis kimia.

Ah mimpi kenapa selalu berubah-ubah? Tak apalah, mimpi itu gratis kan? Jadi kita bebas berekspresi. Setelah lulus SMK lalu kemana? Tentu aku ingin melanjutkan ke jurusan Kimia lagi. Namun saat itu Allah punya rencana lain. Setelah mengikuti tes Saringan Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, aku tidak lolos. Sedih? Tidak juga, yang buatku sedih adalah ketika teman-temanku telah mendapatkan pekerjaan di bidang analis sedangkan aku belum.

Karena itulah justru rencana Allah memang selalu indah. Aku dikenalkan dengan suatu lingkungan baik yang menyadarkanku tentang mimpi. Teguh mimpi aku kini karenanya. Masjid Salman ITB. Aku tahu kini, ternyata mimpi adalah apa yang sesuai dengan passionku. Karenanya jika suatu saat aku telah bekerja, jika sesuai dengan passionku maka aku akan berkerja dengan sepenuh hati.

Jadi passionku adalah menulis dan mengajar. Karena lingkungan itulah aku kini tau mimpi aku, mengenal mimpi aku. Mengajar, menjadi seorang guru bagi anak-anak, generasi penerus bangsa ini. Berbagi ilmu yang telah aku dapatkan sejak aku TK hingga kini aku telah kuliah. Alam ini seakan-akan memanggil diriku untuk mengajarkan mereka, anak-anak di pelosok negeri. Indonesia Mengajar. Setelah aku mengabdi setahun mengajar dalam negeriku aku juga ingin menyadarkan bahwasannya Indonesia itu negara maritim!

Sebuah Pelayaran selama duapuluh empat hari di Indonesia bagian tengah, Nusa Tenggara Timur. Menetaskan sebuah mimpi baruku dalam dunia mengajar. Karena Sail Komodo 2013. Aku punya mimpi baru. Hey para generasi penerus bangsa, inilah wajah kita, wajah Indonesia. Terangkailah sebuah mimpi, untuk mendirikan sebuah sekolah diatas kapal laut bernama “TK Pelayaran”. Kenapa TK? Itulah masa-masa golden age untuk menanamkan nilai-nilai kemaritiman Indonesia kepada para generasi penerus bangsa.

Masih ada mimpiku. Sesuai dengan jurusanku kini “Public Relation” aku punya mimpi baru. Saat ini mimpi itu sedang dirintis, dan sudah berjalan. Memiliki sebuah event organizer petualangan anak-anak. “Kasanova Kidzadventure”. Sebuah EO yang baru dirintis, peranku sebagai humas di EO ini pun masih belajar. Suatu saat nanti EO ini akan menjadi besar.

Ada lagi mimpiku, masih terkait petualangan. Aku senang mendaki gunung, karena dengan itu aku sadar bahwa aku ini kecil, sedangkan Allah telah menciptakan luasnya alam ini. Besarnya keagungan Allah. Selalu mentadaburi alam ini tatkala aku mendaki gunung. Aku namakan mimpi ini “Ekspedisi Edelweis”. Kamu tau Edelweis? Sebuah bunga yang hanya ada di ketinggian diatas 1500 mdpl. Sebuah bunga abadi yang tidak akan pernah layu. Seperti mimpiku kini, tidak akan pernah layu.

Lantas bagaimana dengan menulis? Tentu aku akan menuliskan kisah-kisah penuh hikmah selama aku mengajar, selama aku berpetualang, selama aku masih ada di dunia fana ini. Karena menulis, karya kita akan tetap ada walaupun kita telah tiada di dunia ini. Karena sejarah dimulai dari aksara, menulis.

Mimpi-mimpi diatas aku rasa hanya tetang dunia saja. Aku juga punya mimpi untuk bekalku di Akhirat kelak. Yakni membuat “rumah seribu malaikat”. Apa sih itu? Jadi aku mau menjadikan rumahku penuh dengan anak-anak yang telah kehilangan orangtuanya. Maka aku mau merawat anak-anak itu, menyekolahkannya sehingga bisa menjadi generasi yang cinta Illahi. Generasi yang terpaut hatinya dalam islam dan memiliki mimpi-mimpi yang tinggi.

Selain itu, aku sebagai orang muslim tentunya sama seperti muslim-muslim lainnya ingin menggenapkan rukun islam. Menunaikan ibadah haji. Aku mau pergi haji dengan orang-orang tersayang aku, mama, bapa, adik-adikku, dan suamiku kelak.

Lalu kapan semua itu akan tercapai? Hanya Allah yang tahu. Aku hanya bermimpi, karena rencana Allah tentu lebih indah dari apa yang kita bayangkan.

0 comments:

Post a Comment

 

Coretan Gigi Kucing Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea