Pokoknya Menulis! |
Aku senang menulis hal hal yang berkesan. Apakah itu senang, sedih, kesal, marah, galau, dan semua kejadian menarik. Memang tidak setiap hari aku menulis diary.
“Dear Diary . .”
Hanya beberapa yg berkesan. Awal aku menulis diary adalah ketika aku masih kelas 4SD. Buku diary pertamaku itu . .entah berada dimana sekarang.
Bahasanya itu looh yg sangat amaat . .
Ahh . .dasar anak kecil .hhee .
Beranjak kelas 6 aku berganti buku diary .bahasanyaa lumayan .lumayan berbeda .
Di SMP satu buku diary menemaniku sampai aku lulus SMP. Disana aku mulai mengerti arti "sahabat". Tapi lebih aku mengerti lagi adalah ketika masa masa putih abu. Masa pencarian jati diriku.
Yaah .awal pemicu aku senang menulis adalah karena buku diary. Oh ia jadi teringat. Kenapa waktu kelas 4 SD aku beli buku diary? Itu karena ketidak sengajaanku . ketika aku mencari sisir diatas lemari baju ibuku .
Dengan menaiki kursi, aku menggapai-gapai atas lemari itu. Alhasil sisir tak kutemukan. Hanya debu yg centil bermain ke dalam lubang hidungku sehingga aku batuk dan bersin. Hal itu tidak menyurutkanku untuk mencari hingga ku dapati sebuah buku. Yah itulah buku diary. Ku baca, ternyata itu adalah buku diary ibuku.
Aku turun dari kursi. Hendak membacanya. Rapih dengan tulisan bercoretkan tinta biru. Namun tidak aku baca sampai usai. Karena ibuku datang menghampiri. Aku simpan kembali ke tempatnya .
Dari sanalah aku mempunyai keinginan untuk membeli buku diary. Seperti biasanya, aku menabung untuk sekedar buku diary. Setelah terkumpul barulah aku membeli buku diary pertamaku. Sempat aku mengikuti karya tulis semasa SD. ternyata tulisanku terpilih. Sayangnya di babak kedua aku gugur.
Sampailah di masa masa putih abu. Awalnya bacaanku adalah komik. Karena komik pula aku senang gambar manga. Nah di sebuah taman bacaan aku selalu meminjam buku buku komik. Namun lagi ibuku tidak senang kalau aku membaca komik. Yaah sudah aku hijrah dari sebuah komik. Di taman bacaan itu aku melirik ke arah novel. Entah novel apa yg pertama aku baca. Pokoknya tentang cintanya anak remaja deh .
Setelah itu aku mulai melirik karya karya kang Abik, dan karya Andrea Hirata. Setelah membaca itu, ada rasa kagum .terlebih lagi kepada Andrea Hirata. Dari situ ada setitik keinginanku menjadi penulis seperti mereka. Namun masih ku urungkan niatku .
Sampailah suatu ketika aku tak sengaja membaca sebuah cerpen karya teman sekelasku "Dini Febrianti". Memang cerpennya itu belum beres. Tapi dari sanalah hatiku mulai tergerak untuk membuat sebuah cerpen seperti dia .
Yah dia bisa masa sih aku ga bisa?
Perpustakaan menjadi saksi tekadku untuk membuat sebuah cerpen. Namun pula timbulah satu masalah. Hey komputerku rusak .dimanakah aku harus menulis? Itu tidak jadi hambatan .
Beruntunglah karena di perpustakaan terfasiliti oleh komputer. Flashdisk tak pernah luput ku bawa. Setiap ada jam kosong aku menyempatkan untuk menulis cerpen itu .
Tak bertahan lama. .cerpenku belum juga selesai aku keburu sibuk dengan tugas tugas sekolah .
Menulis cerpen pun terlupakan .
Yah .karena aku sejatinya belum menemukan apakah manfaat menulis bagiku?
Hingga sampailah aku di Masjid Salman ITB. Lagi lagi karena ketidaksengajaanlah yang membuatku aktif di salman. Dalam mihrab lantai dua masjid salman. Kak Prazz, ka Irfan, dan Ka Yudha lah yang bagiku mereka sangat berjasa dalam menemukan sebuah 'apakah manfaat menulis bagiku?'
Aku yang saat itu berada di tengah tengah kegalauan ku antara kuliah-kerja. Dan aku paham betul, kimia bukan bidangku. Sejatinya aku lebih menyukai itu seni, seni menulis .termasuk 'menulis'
Lantas apa manfaat menulis bagiku?
Awalnya satu hambatan menulisku karena komputerku rusak .namun di mihrab itulah terfasilitasi komputer .awalnya aku memulai menulis lagi di lepinya ka Prazz. Makasih bnyk ya ka prazz 'si ungu' sangat membantuku. Namun lagi semangat menulisku masih turun naik .
Lagi lagi karena kegalauanku itu looh. Antara kuliah dan kerja .
Ah . .banyak alasan deh .
Hingga sampailah akhirnya aku tetap memutuskan untuk kuliah. Dan teringat janji ayahku .jikalau aku kuliah .bapak akan memberiku hadiah lepi . .Jadilah tak ada lagi hambatan menulis untukku .
Aku apresiasikan cerpen cerpenku .walaupun sekadar blog .namunpula karena blog itu aku terus menulis .
Numpuk d draft tulisannya. .
Timbulah suatu ambak .yang kini tertera di sebuah sticky notes lepiku .
"Aul ingin jadi penulis handal !
Aul ingin tulisan aul bermanfaat buat banyak orang .
Aul ingin tulisan aul bisa mengubah dunia!"
"Saya adalah Penulis Handal
Saya mampu menulis dgn Baik
Saya Mencintai Buku"
Mencintai buku .
Ya .bener .kata ka Irfan untuk bisa menulis, kita harus membaca .
Membaca adalah bahan bakar untuk menulis .
Pokoknya Menulis !
0 comments:
Post a Comment